Galeri Pengerjaan : Generator 120 KVA

Galeri Pengerjaan

 

 

    





Tahapan service dan perbaikan generator dari awal (bongkar dan pasang) bisa berbeda-beda tergantung pada jenis generator, kompleksitas permasalahan, dan tingkat keterampilan teknisi yang terlibat. Namun, berikut adalah langkah umum yang biasanya dilakukan:

1. Evaluasi Awal:

Menentukan masalah atau perawatan yang diperlukan pada generator.

Mengevaluasi riwayat pemeliharaan dan riwayat masalah sebelumnya.

2. Penyelidikan:

Mengidentifikasi komponen yang perlu diperbaiki atau diganti.

Memeriksa sistem kelistrikan, mekanis, dan komponen lainnya untuk masalah potensial.

3. Perencanaan:

Menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki atau memelihara generator.

Memastikan tersedianya suku cadang dan peralatan yang diperlukan.

4. Persiapan:

Mematikan generator dan memastikan keamanannya.

Memeriksa panduan pengguna atau manual servis jika diperlukan.

Mengumpulkan peralatan dan alat yang diperlukan untuk perbaikan.

5. Bongkar:

Persiapan Area Kerja: Pastikan area kerja steril dan aman. Matikan generator dan pastikan tidak ada sumber daya yang tersambung.

Pemisahan Komponen: Bongkar generator secara hati-hati sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Ini bisa melibatkan membuka panel, mengeluarkan bagian mekanis, atau memisahkan komponen elektrikal.

Labeling dan Dokumentasi: Label semua komponen yang dilepas agar mudah diidentifikasi saat pemasangan kembali. Juga, dokumentasikan urutan dan lokasi setiap komponen yang dilepas untuk mempermudah proses pemasangan kembali.

Penyimpanan Komponen: Simpan komponen yang dilepas dengan aman di area yang bersih dan terorganisir untuk mencegah kerusakan atau kehilangan.

6. Pemeriksaan dan Perbaikan:

Pemeriksaan Visual: Periksa semua komponen yang dilepas untuk kerusakan fisik seperti retak, korosi, atau keausan.

Pemeriksaan Fungsional: Uji setiap komponen untuk memastikan kinerjanya sesuai dengan spesifikasi. Ini bisa melibatkan pengukuran tegangan, arus, atau resistansi.

Perbaikan atau Penggantian Komponen: Jika ditemukan komponen yang rusak atau bermasalah, lakukan perbaikan atau ganti dengan yang baru sesuai kebutuhan. Ini bisa mencakup perbaikan solder, penggantian kabel yang aus, atau penggantian komponen yang mati.

Pembersihan: Bersihkan semua komponen dari kotoran, debu, atau residu lainnya menggunakan alat dan bahan yang sesuai untuk mencegah masalah di masa mendatang.

Pengecekan Kembali: Setelah perbaikan selesai, periksa kembali semua komponen untuk memastikan bahwa tidak ada yang terlewat dan semuanya telah dipasang dengan benar.

Pemeliharaan Tambahan: Jika ditemukan masalah potensial atau area yang memerlukan perawatan tambahan selama proses ini, catat dan ambil tindakan yang sesuai.

7. Pemasangan:

Memasang kembali komponen yang telah diperbaiki atau diganti.
Memastikan komponen terpasang dengan benar dan aman.

8. Uji Coba:
Menjalankan generator untuk memastikan bahwa perbaikan telah berhasil dan tidak ada masalah baru yang muncul.
Memeriksa kembali semua sistem untuk memastikan kinerjanya optimal.

9. Pemeliharaan Preventif:

Memberikan saran kepada pemilik generator tentang pemeliharaan preventif untuk menghindari masalah di masa mendatang.
Mungkin juga menawarkan layanan pemeliharaan berkala.

10. Pelaporan:

Membuat laporan tentang pekerjaan yang dilakukan, masalah yang diidentifikasi, dan tindakan yang diambil.

Memberikan rekomendasi untuk perbaikan atau perawatan lebih lanjut jika diperlukan.
Setelah semua langkah ini selesai, generator harus berfungsi dengan baik dan siap digunakan kembali. Namun, penting untuk diingat bahwa perawatan yang teratur dan pemantauan kondisi generator secara berkala adalah kunci untuk menjaga kinerjanya dalam jangka panjang.

Kerusakan pada generator dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab umum kerusakan pada generator:

1. Usia dan Penggunaan Berlebihan: Seperti halnya mesin lainnya, generator dapat mengalami keausan seiring waktu penggunaan yang panjang. Penggunaan berlebihan atau pengoperasian di luar batas kapasitasnya dapat mempercepat proses keausan ini.

2. Kerusakan Mekanis: Getaran, gesekan, atau benturan dapat menyebabkan kerusakan pada bagian mekanis generator seperti bantalan, poros, atau sistem pendingin.

3. Overloading: Pengoperasian generator di atas kapasitas maksimumnya dapat menyebabkan overloading yang mengakibatkan panas berlebihan dan kerusakan pada komponen kelistrikan seperti kumparan, pengalih tegangan, atau regulator.

4. Kurangnya Pemeliharaan: Pemeliharaan yang tidak teratur atau tidak memadai, seperti penggantian oli yang jarang dilakukan, pembersihan filter udara yang tidak rutin, atau pengabaian terhadap peringatan atau tanda-tanda kerusakan awal, dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius.

5. Kualitas Bahan Bakar yang Buruk: Penggunaan bahan bakar yang kotor atau berkualitas rendah dapat menyebabkan penumpukan residu atau kerak pada sistem bahan bakar, filter, dan injektor, yang pada akhirnya dapat mengganggu kinerja generator.

6. Korosi: Paparan terhadap kondisi lingkungan yang korosif seperti kelembaban tinggi, cuaca ekstrim, atau lingkungan industri yang keras dapat menyebabkan korosi pada bagian-bagian logam generator.

7. Kegagalan Sistem Pelumasan: Kegagalan sistem pelumasan dapat menyebabkan keausan berlebihan pada bagian-bagian yang bergerak dan berpotensi menyebabkan kerusakan serius atau kegagalan mesin.

8. Kesalahan Instalasi atau Pemasangan: Kesalahan dalam instalasi atau pemasangan, seperti koneksi kabel yang buruk, instalasi grounding yang tidak memadai, atau kekurangan ventilasi untuk pendinginan, dapat menyebabkan kerusakan pada generator.

9. Kegagalan Komponen Elektronik: Komponen elektronik seperti regulator tegangan, unit kontrol, atau sensor dapat mengalami kegagalan karena berbagai alasan seperti lonjakan tegangan, gangguan listrik, atau keausan umur pakai.

10. Kondisi Lingkungan: Kondisi lingkungan yang ekstrim seperti suhu yang sangat tinggi atau rendah, debu berlebihan, atau kelembaban tinggi dapat menyebabkan stres tambahan pada generator dan meningkatkan risiko kerusakan.
Dengan memahami penyebab umum kerusakan generator, pemilik atau operator dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kinerja dan keandalan generator. Ini termasuk pemeliharaan rutin, pengawasan terhadap kondisi lingkungan, dan penggunaan bahan bakar yang berkualitas baik.